Emak-Emak Ini Berhasil Kembangkan Pertanian Yang Modern

Pertanian Yang Modern – Bertani atau berkebun selalu harus di lakukan dengan cara berpanas-panas dan kotor. Dengan adanya teknologi, tentu saja setiap orang dapat menjadi petani tanpa harus terjun ke sawah. Salah satunya yaitu lewat pertanian hidroponik. Seperti yang mana di lakukan oleh Eni Lestiorini, emak-emak pada Kabupaten Purwakarta ini sukses mengembangkan budi daya dengan ratusan jenis sayur serta tanaman dengan memanfaatkan lahannya yang sempit. Eni bertani dengan memakai metode modern di Kampung Malangnengah Wetan, Kelurahan Nagri Tengah, pada Kecamatan Purwakarta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Emak-Emak-Berhasil-Kembangkan-Pertanian-Yang-Modern

Di ungkapkannya, bahwa dia sudah mulai terjun ke dunia pertanian ini semenjak tahun 2011 dan memanfaatkan lahan terbatas pada sekitar rumah. Dengan metode pertanian modern itu, bertani bisa dilakukan di rumah karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan ketersediaan tanah yang sebagai media tanam. “Selain dapat untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari, juga hasil dari pertanian itu da[at menambah pendapatan keluarga,” kata Eni.

Bercocok Tanam Dengan Metode Hidroponik

Emak-Emak-Ini-Berhasil-Kembangkan-Pertanian-Yang-Modern

Jenis sayuran yang  kalinya di tanam yaitu daun kangkung, salada, pakcoy, bayam serta mencoba ke tanaman berbuah jadi memanfaatkan lahan yang tersedia. “Di wilayah perkotaan lahan sudah cukup terbatas, sehingga solusinya yaitu tanam dengan cara hidroponik. Hal itu karena lewat media ini bukan merupakan istilah berapa luas melainkan rere berapa banyak jumlah lubang tanam,” kata Eni.

Baca Juga : Emak-Emak Madura Seperti Emas Berjalan Saat Pergi Kondangan

Menurutnya, bahwa memilih tanam sayuran dengan metode hidroponik karena telah dalam hal penanaman juga gampang sekali bicara kontrol saat panen. Tidak hanya itu, sambung dia, sayuran yang di hasilkan juga sangaty bahkan lebih sehat karena tidak memakai pestisida semprot dan dapat di kendalikan cara panen.

“Atas keunggulan tersebutlah maka saya lebih memilih untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik. Tentang hasil panennya tergantung pada masa panen. Sedangkan penjualan lewat pasar online serta pasar tradisional yaitu setiap Senin sampai Kamis,” ungkap Eni. Motivasi Eni untuk terjun ke pertanian yaitu ingin jadi petani berdasi serta milenial. Yang mana mampu untuk menjaga ketahanan pangan Walaupun di lahan yang terbatas ini.

Karena motivasi tersebut maka, Eni berhasil merangsang masyarakat sekitar untuk terjun dan bercocok tanam. Sementara sayuran dengan metode hidroponik. “Yang terpenting adalah bahwa masyarakat ada saja kemauan. Kemungkinan saya akan memberikan bibit serta 100 polybag. Juga di berikan tentang pemahaman bagaimana cara bercocok tanam. Di mana mulai dengan metode hidroponik,” ungkapnya. Apapun itu, semoga mereka tidak mengecewakan ibu2canggih.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *