Emak-Emak Canggih Dengan Profesi Yang Didominasi Kaum Pria

Tidak ada yang menyangka bahwa sosok Rukiyati, yang berusia 21 tahun merupakan seorang sopir truk. Di mana biasa membelah hutan Sumatera bersama dengan truknya sembari membawa hasil bumi serta aneka sembako. Dandanan emak-emak canggih ini juga lebih mirip seperti anak baru gede atau ABG.

Emak-Emak-Canggih-Dengan-Profesi-Yang-Didominasi-Oleh-Kaum-Pria

Dengan celana jins pensil serta bibir berlipstik yang tipis, dan rambut tergerai sebahu, ibu satu anak itu mengelabui orang tentang profesinya yang selama ini didominasi kaum pria. “aku sudah dua tahun ini menyetir truk karena bapak sering kali sakit, dan tidak ada yang mengantar ibu ke pasar kalau bukan aku,” kata Rukiyati di sela pawai pembuka event Jogja Truck Festival di Yogyakarta.

Kondisi Kebutuhan Keluarga Tidak Mendukung

Anak sulung dari dua bersaudara perempuan ini juga mengaku bahwa awalnya dirinya terpaksa jadi sopir truk. Hal itu tentu saja karena kondisi keluarga yang membutuhkan tenaganya. Dia juga sudah bercerai. Sementara ayahnya juga sakit-sakitan, jadi sumber ekonomi keluarga dari berdagang cukup terganggu.

Daripada mencari tenaga untuk mengantarkan ibunya lalu membawa dagangan ke pasar yang ongkosnya mahal. Rukiyati akhirnya rela turun tangan untuk mengemudikan truk. “Aku belajar untuk nyetir dari kenalan ayah. Langsung saja praktek mengantar dagangan pegi ke pasar setiap pukul 01.00,” kata ibu dari anak dengan usia 4 tahun tersebut.

Baca Juga : Emak-Emak Asal Makassar Viral Karena Pamer Emas

Jarak rumah Rukiyati dengan ke pasar itu kurang lebih sekitar 5 kilometer. Dia tinggal di Desa Pancur Pungah, Kecamatan Muara Dua, tepatnya pada Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan. Sementara letak pasarnya yaitu di Kisam Tinggi yang mana harus melewati hutan jik ingin tiba di sana. Berangkat dinihari, Rukiyati biasanya kembali ke rumah pada sore hari.

Truk Rukiyati sempat beberapa kali mogok di jalan. Kemudian mulai dari pecah ban, sil bocor, bahkan sampai dengan pecah laher. “Jika pecah ban saya masih masih dapat tangani, namun kalau sudah pecah laher maka saya harus berjalan kaki dan meminta bantuan kepada orang desa. Walaupun jauh, syukurlah selalu saja di bantu,” nngkapnya

Itulah kisah singkat dari emak-emak canggih yang tidak hanya dapat melakukan kegiatan pada umumnya di lakukan oleh wanita. Tetapi juga bisa mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh pria. Meskipun hal itu karena di dorong oleh  keadaan yang mengharuskannya untuk melakukan hal tersebut. Namun dirinya sangat hebat karena bisa melalukan hal yang tidak semua wanit bisa lakukan ibu2canggih.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *