Pasar Tanah Abang Dipadati Ibu-Ibu yang Berburu Baju Lebaran
Menjelang Hari Raya Idul fitri 2025, Pasar Tanah Abang mulai dipadati pengunjung ibu-ibu yang antusias mencari pakaian untuk Lebaran.
Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, Blok B Tanah Abang menjadi pusat perhatian dengan keramaian pembeli yang datang. Mayoritas pengunjung adalah ibu-ibu yang membawa serta anak-anak mereka, baik laki-laki maupun perempuan, serta pasangan suami-istri yang juga turut berburu baju Lebaran.
Tidak ketinggalan, anak-anak muda, terutama perempuan yang datang bersama teman-teman, juga ikut memeriahkan suasana perbelanjaan untuk merayakan hari raya. Ria (45), seorang pembeli yang ditemui di lokasi, mengungkapkan bahwa ia datang ke Tanah Abang bersama anaknya memang untuk membeli baju Lebaran.
Kepadatan dan Tawar-Menawar di Tengah Lorong Pasar
Keramaian pembeli memenuhi Pasar Tanah Abang di samping toko-toko, dengan jarak antar pembeli yang hanya sekitar 60-80 sentimeter. Beberapa pembeli bahkan berhenti mendadak untuk melihat toko-toko yang menarik perhatian mereka, menyebabkan kepadatan di beberapa titik. Penjual juga terlihat sibuk membawa karung-karung berisi barang dagangan menuju toko di tengah keramaian.
Kehadiran penjual dengan karung besar ini membuat pembeli harus berdesakan saat berjalan. Penjual yang berada di dalam toko aktif menarik perhatian pembeli dengan berbagai tawaran menarik. Salah satu penjual menawarkan, “Boleh bajunya,” sementara yang lain memberikan penawaran seperti “Ayo Ibu, bajunya beli 2 gratis 1” untuk menarik pembeli.
Tren Baju Lebaran 2025: Warna dan Model yang Digemari
Meskipun bulan Ramadan belum tiba, Pasar Tanah Abang sudah ramai diserbu pengunjung yang mencari baju Lebaran. Warga sudah mulai berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, bahkan tujuh hari menjelang bulan Ramadan untuk mempersiapkan baju Lebaran. Selain gamis, baju dengan model kekinian juga banyak dicari oleh pembeli.
Pasar Tanah Abang menjadi pilihan karena kelengkapan barang dan harganya yang terjangkau. Masyarakat mulai berdatangan untuk mencari kebutuhan Lebaran Idul fitri meskipun baru memasuki awal Ramadan. Pedagang di Tanah Abang pun mengakui bahwa hasil penjualan di awal puasa meningkat drastis.
Umumnya, pengunjung membeli baju Lebaran untuk keluarga, termasuk baju koko, gamis, hingga baju anak-anak. Menurut pedagang, tren baju Lebaran tahun ini adalah baju berwarna burgundi, dan pembeli banyak mencari baju dengan bahan brokat. Tak hanya baju Lebaran, pedagang mukena juga menyebut penjualannya naik di bulan puasa ini.
Tren mukena yang sering dicari oleh pengunjung di Pasar Tanah Abang adalah mukena berwarna putih dan hitam. Selain pakaian, para pedagang kurma di Blok B Pasar Tanah Abang juga diserbu warga yang hendak menyiapkan stok camilan berbuka puasa.
Warga mengaku berbelanja kurma dari jauh-jauh hari agar bisa fokus menjalani ibadah puasa. Warna-warna earth tone seperti terakota dan burgundy menjadi primadona.
Baca Juga: Emak-Emak Demo Polusi Udara Pabrik di Bogor Gegara Bau Tak Sedap
Tantangan dan Adaptasi Pedagang di Era Digital
Namun, di balik keramaian tersebut, pedagang di Pasar Tanah Abang juga menghadapi berbagai tantangan. Sepinya penjualan menjadi keluhan beberapa pedagang karena sulit bersaing dengan toko online atau online shop. Bahkan, kehadiran platform seperti TikTok semakin memperketat persaingan.
Pedagang baju Muslim yang berjualan secara online pun mengakui harus memutar otak agar barang dagangannya tetap laku terjual. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan live streaming untuk menjangkau lebih banyak pembeli. Meskipun demikian, ada keyakinan bahwa sensasi belanja offline tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh belanja online.
Berbelanja langsung di toko memberikan pengalaman refreshing dan memungkinkan pembeli untuk menyentuh langsung bahan yang akan dibeli. Selain itu, harga yang kompetitif dan kualitas barang yang terjamin juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli untuk tetap berbelanja di Pasar Tanah Abang.
Sepinya Pembeli di Beberapa Bagian Pasar
Di sisi lain, ada laporan yang kontras mengenai kondisi Pasar Tanah Abang menjelang Lebaran. Pasar Tanah Abang tampak sepi meskipun hari raya Lebaran 2025 sudah dekat. Tidak ada kerumunan pembeli seperti yang biasa terjadi di masa jayanya. Beberapa toko di lantai 5 Blok A Pasar Tanah Abang bahkan tutup, padahal lantai ini adalah pusat busana muslim.
Toko-toko yang buka juga tidak banyak dikunjungi pembeli, dengan hanya 3-5 pembeli yang memilih busana muslim. Berbagai promo, seperti diskon dan pakaian gratis untuk pembelian tertentu, ditawarkan oleh pedagang. Beberapa pedagang juga mulai beradaptasi dengan perdagangan digital melalui live di media sosial.
Kondisi Ekonomi dan Harapan Pedagang
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar, mengakui adanya peningkatan jumlah pengunjung, terutama pada akhir pekan, tetapi kondisinya masih jauh dari ideal. Penurunan omzet bisa mencapai 50% dibandingkan dengan Lebaran sebelumnya.
Yasril menduga kondisi ini disebabkan oleh kondisi keuangan masyarakat yang kurang baik, sehingga pakaian Lebaran bukan lagi prioritas. Meskipun demikian, pedagang Tanah Abang tetap berharap di sisa bulan Ramadan dan terus beradaptasi dengan perdagangan online. Mereka berharap pencairan THR dapat meningkatkan penjualan.
Kesimpulan
Pasar Tanah Abang tetap menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi menjelang Lebaran 2025, meskipun ada laporan yang beragam mengenai tingkat keramaiannya. Para pedagang terus berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan persaingan dengan toko online.
Dengan menawarkan berbagai promo menarik dan memanfaatkan platform media sosial, mereka berharap dapat meningkatkan penjualan dan tetap menjadi destinasi utama bagi masyarakat yang mencari pakaian Lebaran. Pasar ini tetap menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak pedagang lokal, dan geliat ekonominya terus tumbuh seiring dengan semakin dekatnya hari raya.
Simak dan ikuti terus DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
