Viral! Emak-Emak Ikut Turun ke Jalan, Demo Tolak UU TNI

Sejumlah emak-emak ikut turun ke jalan untuk demo tolak revisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Viral! Emak-Emak Ikut Turun ke Jalan, Demo Tolak UU TNI

Aksi ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan potensi kembalinya dwifungsi TNI, yang dikhawatirkan akan mengancam demokrasi dan kebebasan sipil. Para ibu ini, yang tergabung dalam berbagai komunitas dan organisasi, menggelar aksi damai di berbagai kota, menunjukkan kepedulian mereka terhadap masa depan bangsa dan negara. DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA akan membahas lebih dalam lagi mengenai emak-emak yang ikut demo tolak UU TNI.

tebak skor hadiah pulsa  

Latar Belakang Aksi

Revisi UU TNI menjadi sorotan publik karena dianggap berpotensi memberikan kewenangan yang berlebihan kepada TNI dalam ranah sipil. Kekhawatiran ini muncul karena pengalaman masa lalu, di mana dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, kini TNI) pada era Orde Baru memberikan peran yang besar kepada militer dalam pemerintahan dan kehidupan sosial.

Hal ini menyebabkan pembatasan kebebasan sipil, represi terhadap perbedaan pendapat, dan pelanggaran hak asasi manusia. Para “emak-emak” ini tidak ingin sejarah kelam tersebut terulang kembali, sehingga mereka terpanggil untuk turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.

Tuntutan dan Aspirasi

Dalam aksi mereka, para “emak-emak” menyampaikan berbagai tuntutan dan aspirasi. Tuntutan utama mereka adalah pembatalan revisi UU TNI dan RUU Polri yang dianggap mengancam demokrasi serta kebebasan sipil. Mereka juga menuntut agar segala bentuk kekerasan terhadap demonstran mahasiswa dihentikan, dan aparat yang melakukan tindakan represif dan melanggar HAM ditindak tegas.

Selain itu, mereka juga menyerukan agar ruang demokrasi yang aman dijamin bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka. Para ibu ini juga mendorong solidaritas kelompok masyarakat sipil agar tidak mudah diadu domba dalam menghadapi otoritarianisme dan tindakan kekerasan oleh negara.

Aksi Damai di Berbagai Kota

Aksi damai penolakan revisi UU TNI oleh “emak-emak” digelar di berbagai kota di Indonesia. Di Jakarta, puluhan ibu-ibu dari berbagai kalangan dan usia turun ke jalan di depan Gedung Sarinah, Jalan Thamrin. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk dengan tulisan-tulisan kreatif yang menyuarakan kritik terhadap revisi UU TNI.

Di Yogyakarta, aksi serupa juga digelar di Titik 0 Kilometer, dengan membawa tuntutan yang sama. Para ibu ini tidak hanya berasal dari kalangan aktivis atau organisasi tertentu, tetapi juga ibu rumah tangga biasa yang peduli terhadap kondisi bangsa.

Baca Juga: Jeritan Emak-Emak Pesanggrahan di Istana: Mohon Kemudahan Cari Kerja!

Kritik terhadap Revisi UU TNI

Kritik terhadap Revisi UU TNI

Para “emak-emak” ini memiliki berbagai kritik terhadap revisi UU TNI. Mereka mengkhawatirkan bahwa dwifungsi TNI akan membuka ruang bagi militerisme yang mengancam hak sipil dan berpotensi mengembalikan otoritarianisme. Mereka juga menyoroti proses pembahasan revisi UU TNI yang dilakukan secara tertutup tanpa ruang diskusi bagi masyarakat.

Para ibu ini juga mengkritik tindakan represif aparat kepolisian dan TNI terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi. Mereka menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang tidak bisa dibiarkan.

Motivasi dan Harapan

Motivasi para “emak-emak” turun ke jalan sangat beragam. Sebagian dari mereka adalah ibu dari mahasiswa yang turut berdemonstrasi, sehingga mereka khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka. Namun, sebagian besar dari mereka memiliki motivasi yang lebih luas, yaitu untuk memperjuangkan demokrasi dan kebebasan sipil bagi seluruh generasi muda.

Mereka berharap bahwa dengan aksi mereka, mereka dapat memberikan dukungan moral kepada mahasiswa serta memperkuat gerakan demokrasi di Indonesia. Mereka juga berharap bahwa para pembuat kebijakan akan mendengarkan aspirasi mereka dan membatalkan revisi UU TNI yang dianggap mengancam demokrasi.

Dampak dan Respon

Aksi “emak-emak” menolak UU TNI mendapat perhatian yang cukup luas dari media massa dan masyarakat. Aksi ini menunjukkan bahwa isu revisi UU TNI bukan hanya menjadi perhatian kalangan aktivis atau mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum, khususnya para ibu. Respon dari pemerintah dan DPR terhadap aksi ini masih beragam.

Sebagian pihak menganggap bahwa aksi ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, sementara sebagian lainnya menganggap bahwa aksi ini didasarkan pada informasi yang tidak akurat. Terlepas dari respon yang ada, aksi “emak-emak” ini menunjukkan bahwa suara rakyat, khususnya suara ibu-ibu, memiliki kekuatan untuk mempengaruhi arah kebijakan negara.

Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi berita emak-emak terbaru dan menarik lainnya hanya di DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari suara.com
  2. Gambar Kedua dari suara.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *