Bagaimana Cara Mencegah dari Stanting? Begini Peran Ibu Ciptakan Anak yang Sehat!

Stanting adalah kondisi serius dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, kita harus mencegah stanting agar ciptakan anak yang sehat.

Stanting terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan nutrisi cukup dan mengalami infeksi berulang. Kondisi ini sering kali terlihat dari tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar umur. Untuk mencegah stanting, peran ibu menjadi sangat krusial. DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA akan membahas bagaimana cara pencegahan stanting serta pentingnya peran ibu dalam menciptakan anak yang sehat.

Memahami Stanting dan Dampaknya

Stanting adalah kondisi defisit tinggi badan akibat malnutrisi yang berkepanjangan selama periode pertumbuhan kritis anak, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun.

Stanting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek seperti sembelit dan diare, dan jangka panjang dapat berdampak pada kualitas hidup seorang anak, termasuk kesulitan belajar dan produktivitas yang lebih rendah di masa dewasa.

Anak yang mengalami stanting tidak hanya menghadapi masalah fisik, tetapi juga kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa stanting berhubungan erat dengan kemampuan belajar dan prestasi akademis yang buruk di kemudian hari.

Selain itu, kondisi ini dapat memperbesar risiko terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes dan hipertensi, di usia dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stanting menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi para ibu.

Pentingnya Peran Ibu dalam Mencegah Stanting

Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin. Nutrisi yang baik selama masa kehamilan dapat membantu mengurangi risiko stanting pada anak. Ibu perlu memastikan asupan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan janin.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh ibu selama kehamilan antara lain:

• Mengonsumsi Suplemen: Suplemen zat besi dan asam folat sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Nutrisi ini penting untuk mengurangi risiko anemia dan memastikan perkembangan otak yang optimal pada janin.
• Mengkonsumsi Makanan Seimbang: Ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi termasuk sayuran, buah-buahan, dan protein sehat seperti ikan dan daging tanpa lemak.

Setelah melahirkan, peran ibu dalam mencegah stanting terus berlanjut melalui pengasuhan dan pemberian makanan pada anak. Menyusui adalah satu cara yang sangat efektif dalam memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi pada enam bulan pertama kehidupan mereka.

• Dukungan menyusui eksklusif: Anak-anak sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan mereka, baru kemudian diperkenalkan dengan makanan pendamping yang bergizi.
• Pemberian Makanan Pendamping: Setelah enam bulan, pemberian makanan pendamping yang sehat, beragam, dan bergizi menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Strategi Makanan Sehat untuk Mencegah Stanting

Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang sangat penting dalam mencegah stanting. Ibu perlu memastikan bahwa anak mendapatkan makanan yang cukup nutrisi dan energi setiap harinya. Makanan yang harus diperhatikan meliputi:

• Karbohidrat: Sebagai sumber energi utama, karbohidrat sebaiknya diperoleh dari beras, jagung, atau umbi-umbian.
• Protein: Penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, protein dapat ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan produk susu.
• Vitamin dan Mineral: Sayuran dan buah-buahan harus menjadi bagian penting dalam diet anak, karena kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan.

Menetapkan rutinitas makan yang baik sangat penting bagi anak. Makanan harus diberikan pada waktu yang sama setiap hari untuk membangun kebiasaan makan yang baik.

• Makan bersama: Ibu disarankan untuk makan bersama anak. Ini tidak hanya meningkatkan ikatan emosional, tetapi juga memberi contoh pola makan yang baik.
• Makanan yang disukai: Menyediakan variasi makanan yang menarik bagi anak dapat mendorong anak untuk makan lebih baik dan mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Bocah di Boyolali, Lima Emak-Emak Jadi Tersangka

Peran Ibu dalam Memberikan Stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan penting yang tidak hanya mencakup makanan tetapi juga aspek psikologis, sosial, dan emosional dalam perkembangan anak. Ibu dapat memberikan stimulasi melalui:

• Berinteraksi Secara Aktif: Mengajak anak berbicara, membaca buku, atau bermain permainan yang mendidik membantu merangsang pertumbuhan otak dan keterampilan sosial anak.
• Mendapatkan Dukungan: Ibu sebaiknya mendapatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan anak.

Kesehatan mental ibu juga berpengaruh pada kesehatan anak. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan ibu dalam merawat dan memberi stimulasi yang cukup kepada anak. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga kesehatan mentalnya melalui:

• Mendapatkan Dukungan Emosional: Berbicara dengan teman atau keluarga tentang tantangan yang dihadapi dapat membantu ibu merasa lebih baik dan lebih siap mengasuh anak.
• Mengikuti Kegiatan Sosial: Bergabung dalam kelompok dukungan ibu atau komunitas dapat menjadi cara untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.

Pendidikan Gizi dan Pemberdayaan Ibu

Pendidikan gizi bagi ibu sangat krusial dalam upaya pencegahan stanting. Ibu harus memahami prinsip-prinsip gizi yang baik dan cara menerapkannya:

• Penyuluhan Gizi: Organisasi kesehatan dapat mengadakan penyuluhan atau seminar mengenai pentingnya gizi dan cara memenuhi kebutuhan gizi anak.
• Sumber Informasi Terpercaya: Ibu juga perlu mencari informasi yang akurat dari dokter atau ahli gizi mengenai diet yang seimbang untuk anak.

Di era digital, memanfaatkan teknologi untuk pendidikan gizi sangat efektif. Aplikasi kesehatan yang menyediakan informasi gizi dapat membantu ibu dalam memilih makanan yang tepat untuk anak mereka.

• Aplikasi Nutrisi: Beberapa aplikasi membantu ibu melacak asupan nutrisi anak dan memberikan saran untuk meningkatkan pola makan anak.
• Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk berbagi pengalaman dan tips bisa menguatkan jaringan pendukung bagi ibu dalam upaya menjaga kesehatan anak.

Peran Komunitas dan Dukungan Pemerintah

Komunitas memegang peranan penting dalam memberikan dukungan bagi ibu dan anak. Dengan adanya program-program kesehatan dan gizi di tingkat komunitas, masyarakat dapat bersama-sama menangani masalah stanting.

• Program Pemberdayaan: Program yang menonjolkan pentingnya gizi dan kesehatan anak dapat meningkatkan kesadaran kolektif dalam mencegah stanting.
• Kegiatan Sewa Makan Sehat: Mengorganisir kegiatan makan bersama dalam komunitas bisa mempromosikan kebiasaan makan sehat dan menciptakan kesadaran akan pentingnya gizi di kalangan ibu.

Pemerintah juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan dukungan yang memadai untuk mengatasi stanting di masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah antara lain:

• Program Nutrisi Berbasis Komunitas: Memastikan bahwa program-program nutrisi dijalankan dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang rawan akan stanting.
• Regulasi dan Kebijakan: Membuat kebijakan yang mendukung akses masyarakat terhadap makanan bergizi serta memperbaiki infrastruktur kesehatan di daerah yang membutuhkan.
• Bantuan Sosial: Memberikan bantuan sosial kepada keluarga miskin untuk meningkatkan akses mereka terhadap makanan sehat dan pelayanan kesehatan.

Kesimpulan

Mencegah stanting adalah tanggung jawab yang melibatkan banyak pihak, namun peran ibu sangat vital.​ Ibu harus memahami pentingnya nutrisi, memberikan makanan yang sehat, serta berperan aktif dalam memberikan stimulasi baik secara fisik maupun psikologis.