Kisah Dowinta, Ibu yang Bertahan 4 Hari Terombang-Ambing di Laut Bengkulu

Kisah Dowinta, seorang ibu asal Kepahiang, Bengkulu, mengalami pengalaman bersama kedua anaknya terombang-ambing di laut selama 4 hari.

Kisah-Dowinta,-Ibu-yang-Bertahan-4-Hari-Terombang-Ambing-di-Laut-Bengkulu

Peristiwa ini bermula saat mereka menaiki Kapal Motor (KM) Altaf yang mengalami kerusakan mesin dalam perjalanan menuju Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Kisah perjuangan mereka bertahan hidup menjadi inspirasi sekaligus pengingat akan bahaya perjalanan laut di wilayah tersebut.

DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA akan memberikan ulasan lengkap mengenai kisah Dowinta, seorang ibu yang bertahan 4 hari terombang-ambing di Laut Bengkulu.

tebak skor hadiah pulsa  

Awal Perjalanan dan Tujuan Keluarga Dowinta

Pada Sabtu, 24 Mei 2025, Dowinta berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, bersama dua anaknya, Nata (6) dan Nakib (3), serta kakak kandung Novi (36) dan kakak iparnya Danil (40).

Tujuan mereka adalah Desa Malakoni, Pulau Enggano, untuk mengikuti ritual adat tujuh hari kematian suaminya yang baru meninggal enam hari sebelumnya.

Perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar 12 jam ini berubah menjadi mimpi buruk ketika kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.

Kerusakan Kapal dan Hilang Kontak

Sekitar pukul 14.00 WIB, kapal KM Altaf meninggalkan pelabuhan dengan kondisi laut yang awalnya tenang. Namun, pada Sabtu malam, baling-baling kapal mengalami kerusakan sehingga kapal tidak dapat melanjutkan perjalanan dengan normal.

Selain itu, kapal sempat terbawa arus hingga mengarah ke Samudra Hindia, jauh dari tujuan awal. Hilangnya sinyal komunikasi membuat pencarian mereka menjadi sulit dan menambah kecemasan keluarga serta tim SAR.

Perjuangan Bertahan Hidup di Laut Lepas

Selama empat hari, Dowinta dan rombongan hanya bisa makan seadanya, tidur seadanya, dan terus memandangi lautan luas dengan harapan ada kapal lain yang lewat dan menolong mereka.

Pada malam hari, mereka sempat melihat cahaya kecil dari kapal lain, namun tidak dapat berkomunikasi karena sinyal telepon tidak sampai.

Dowinta mengaku sempat putus asa, terutama karena anak-anaknya terus bertanya kapan mereka akan dijemput, sementara kondisi semakin melelahkan.

Baca Juga: Sulit Akrab Dengan Mertua? Ini Alasan dan Solusi Bangun Harmoni Keluarga

Evakuasi dan Penanganan Medis

Evakuasi-dan-Penanganan-Medis

Pada Selasa pagi, 27 Mei 2025, tim SAR berhasil menemukan dan mengevakuasi Dowinta beserta rombongan dari laut. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Krui, Pesisir Barat, Lampung, untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan.

Kondisi fisik mereka cukup lelah dan mengalami dehidrasi, namun secara umum dalam keadaan selamat. Pemerintah daerah Bengkulu Utara berinisiatif menanggung biaya pengobatan dan perjalanan pulang mereka ke Pulau Enggano maupun kembali ke Kota Bengkulu.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat

Kisah Dowinta mendapat perhatian luas dari masyarakat dan media. Keluarga dan kerabat di Pulau Enggano menyambut kedatangan mereka dengan haru dan memberikan dukungan moral.

Pemerintah setempat juga mengupayakan bantuan agar Dowinta dan keluarganya dapat kembali menjalani kehidupan normal setelah pengalaman traumatis tersebut.

Kisah ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan transportasi laut dan kesiapan menghadapi risiko perjalanan.

Pelajaran dan Harapan dari Kisah Dowinta

Pengalaman Dowinta mengajarkan pentingnya kesiapsiagaan dan kehati-hatian dalam melakukan perjalanan laut, terutama di wilayah yang rawan cuaca dan arus kuat.

Diperlukan peningkatan fasilitas komunikasi dan keselamatan di kapal-kapal tradisional agar kejadian serupa tidak terulang.

Masyarakat diharapkan lebih waspada dan pemerintah terus meningkatkan pengawasan serta pelayanan SAR.

Kesimpulan

Kisah Dowinta, ibu asal Kepahiang yang bertahan selama empat hari terombang-ambing di laut Bengkulu bersama dua anaknya dan keluarga, menjadi cerita penuh haru dan inspirasi. Perjalanan yang seharusnya singkat berubah menjadi perjuangan hidup akibat kerusakan kapal dan hilangnya komunikasi.

Berkat kerja keras tim SAR dan dukungan keluarga, mereka berhasil diselamatkan dan kini dalam proses pemulihan. Kisah ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan transportasi laut dan perlunya peningkatan fasilitas serta kesiapsiagaan agar perjalanan di perairan Indonesia lebih aman bagi masyarakat.

Buat kalian yang ingin mengetahui berita-berita mengenai ras terkuat di bumi yaitu ibu-ibu, kalian bisa kunjungi DUNIA IBU IBU CANGGIH INDONESIA, yang dimana kalian akan selalu mendapatkan berita viral, gokil, lucu dan ter-update setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari bengkulu.tribunnews.com

Similar Posts